Dikhianati orang yang kita cintai dan percayai memang amat menyakitkan. Tapi bagaimanapun, kenyataan itu mesti diterima. Masalahnya, apakah hubungan bisa dilanjutkan setelah pengkhianatannya? Atau kata putus langsung dipalukan saja?
Menurut Harold H. Bloomfield, M.D., psikiatris dan pengarang .How To Be Safe In An Unsafe World., hal pertama yang mesti dicamkan adalah, dalam sebuah hubungan, kebutuhan akan perasaan aman lebih penting dari sekadar mencintai dan dicintai. Jika rasa aman dan kepercayaan Anda dirusaknya, wajar bila Anda sangat sulit melaluinya. Tapi, cobalah tetap berpikir jernih, dan lakukan langkah-langkah berikut.
1. Evaluasi
karakternya
Jika ia memang
manipulator dan pembohong kronis, jangan ragu lagi, segera keluar dari
hubungan itu. Jangan memberi maaf atas pengkhianatannya. Tapi jika tidak,
ambil langkah selanjutnya.
2. Beri perhatian
pada diri sendiri
Datangi keluarga
dan teman-teman yang Anda percaya untuk diajak bicara. Mintalah dukungan
dari mereka.
3. Jangan
menyelidiki terlalu detil
Anda boleh-boleh
saja mencari tahu tentang pengkhiatannya. Tapi jangan mengejar cerita detil
untuk memuaskan keingintahuan Anda. Itu hanya akan menambah kepedihan hati.
4. Ambil keputusan
Atasi
kemarahan dan keterkejutan terlebih dahulu sebelum mengambil
keputusan. Keputusan yang bijaksana hanya akan keluar bila pikiran jernih
dan fokus pada masalah, serta jika "kaki Anda menjejak bumi".
5. Menyembuhkan
diri
Anda harus berusaha
menyembuhkan luka hati yang timbul karena perasaan dikhianati. Pengalaman
pahit ini memang cenderung membuat Anda selalu diliputi perasaan
tidak aman dan dihantui rasa curiga dalam hubungan selanjutnya, baik dengan
orang yang sama maupun orang lain. Hal ini sehat, asal tidak berlangsung
lama.
Sedangkan Linda
Barbanel, M.S.W., C.S.W., psikoterapis dan pengarang Sex, Money &
Power, mengungkapkan fakta bahwa lebih dari 50 persen laki-laki berkhianat
dalam sekali waktu dan waktu lainnya. Jika Anda yang jadi korbannya, lakukan
langkah-langkah ini. 1. Bertanya pada diri sendiri
Apa yang dikatakan
nurani Anda yang terdalam? Anda merasa sakit hati dengan pengkhianatannya?
2. Bertanya
langsung padanya
Dapatkan fakta
langsung dari mulutnya. Dengar dan lihat apa yang dikatakannya. Apakah
ini cuma penyelewengan sesaat atau ia benar-benar terlibat hubungan yang
serius dengan selingkuhannya?
3. Pertimbangkan
Pertimbangkan,
apakah masih ada kemungkinan Anda dan pasangan menyelamatkan hubungan --
terutama cinta -- kalian. Apakah hubungan Anda sudah berlangsung lama?
Kalau hubungan baru sebentar, mungkin ini hanya realitas menyakitkan
sesaat bagi Anda. Kalau begitu halnya, ambil langkah untuk meninggalkannya.
Pertimbangkan juga, apakah pengkhianatan ini sudah menjadi pola baginya.
Pernahkah ia berkhianat sebelumnya terhadap Anda maupun mantan pacarnya
dulu? Jika "ya" jawabannya, pastikan Anda tak pantas diperlakukan begitu.
Tinggalkan dia.